Karena Selalu Gagal, Tahmil Terpaksa Harus Mengemis, Begini Kondisinya Sekarang!

Dashboard Channel Youtube Tahmil

Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, kalimat tersebut sering muncul untuk membangkitkan semangat seseorang dalam berusaha dan diharapkan dapat bangkit dari kegagalan dan meraih kesuksesan.

Ibarat dua sisi mata koin, kesuksesan dan kegagalan selalu berjalan beriringan. Salah satunya akan membayangi yang lainnya, apakah itu kegagalan ataukah kesuksesan.

Artinya ketika Anda melihat peluang kesuksesan, maka di balik peluang itu ada kegagalan. Begitu juga sebaliknya.

Dan arti pepatah “kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda” merupakan mindset yang harus ditanamkan bahwa jangan takut dengan kegagalan.

Karena di balik kegagalan ada kesuksesan yang menanti.

Salah satu contoh yang dialami Tahmil salah seorang Pengelola Madrasah di Panggala Desa Taccorong Bulukumba, yang sejak lahirnya saja sudah gagal dalam pemberian nama. Tahmil berasal dari kata bahasa arab yaitu "حمل,يحل,تحمل" yang berarti "Hamil" atau "membawa anak", sementara Tahmil adalah seorang laki-laki, kan tidak cocok laki-laki kok di beri nama "Hamil" hehe.

Bahkan hampir setiap usaha yang dipilihnya selalu berakhir dengan kegagalan, Sekolah Dasarnya dua kali mendaftar baru bisa tamat, sekolah SMPnya tiga kali pindah baru selesai, di SMUnya juga dua kali hijrah baru bisa diluluskan, bahkan kuliah saja berpindahnya sampai tiga kali keluar masuk kampus baru bisa meraih sarjana. Belum lagi pengalaman menjadi guru, hampir semua sekolah di bulukumba dimasukinya untuk mengabdi, ujung-ujungnya berlabuh di MTs Al-Abrar Panggala. Hasilnya masih belum bisa dikatakan sebagai sesorang yang Sukses.

Karena hidup butuh makan, maka terkadang tidak ada pilihan dalam menentukan pekerjaan apa yang sesuai atau yang pantas untuk ditekuninya sehingga kehidupan tetap bertahan walau jauh dari kata cukup. Mulai dari kuli bangunan, bisnis MLM, pedagang kaki lima di pasar-pasar, salesmen keliling kampung, menjadi karyawan lepas perusahaan, menjadi tukan tulis panggilan, bahkan sopir/driver sewaan sewaktu-waktu pun sering dijalaninya.

Tahun 2018 ia memilih menghibakan seluruh hidupnya untuk kemaslahatan orang banyak, mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur'an, Majelis Ta'lim, dan Madrasah. Aktif dalam berbagai organsasi kepemudaan dan kemasyarakatan baik di tingkat Desa dan kabupaten. Namun siapa sangka, Tahmil selain sebagai Guru Bukan PNS  (GBPNS) ternyata Ia juga adalah seorang 'PENGEMIS".

Pengemis yang penulis maksud adalah "Pengemis SUBSCRIBE" di channel Youtube miliknya yang diberi nama Tahmiltaha. Channel yang dirintis sejak tahun 2018 stidaknya sudah ada 90 video didalamnya dimana saat ini sudah memenuhi syarat untuk digaji oleh pihak Youtube sayangnya butuh seribu subscriber dan empat ribu jam penayangan. 

Jangan melihat sberapa elok cara editing videonya dan seberapa baik isi kontennya, tetapi lihatlah usahanya sorang kreator untuk menyajikan informasi yang kekinian. Saya tidak mengemis dengan menengadahkan tangan to' tetapi saya menjual karya".



Semoga dengan subscribe, like dan komen anda mengantarkan channel Tahmiltaha dalam kesuksesan. Aamiin.



 





  


 

0 Response to "Karena Selalu Gagal, Tahmil Terpaksa Harus Mengemis, Begini Kondisinya Sekarang!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel