Contoh Narasi Rutinitas Keseharian Sebagai Pendidik Al-Qur'an dan Sebagai Masyarakat

 

Aktivitas mengaji Santriwati TPQ HUdal Qur'an sebelum dikoreksi Guru.

Memilih menjadi seorang Ustadz Pendidik Al-Qur’an adalah merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Mulia karena merupakan amal jariah, pahalanya mengalir terus-menerus. Tetapi terlepas dari kemuliaan tersebut bukan berarti dalam prosesnya semua berjalan seperti apa yang diharapkan. Sebab yang dihadapi adalah anak-anak usia dini dengan berbagai macam latar belakang karakter, budaya, dan kebiasaan dalam keluarga. Hal ini tentu dibutuhkan niat yang tulus, kesabaran yang tinggi, dan metode ajar yang mumpuni, adanya pemilihan media pembelajaran yang tepat termasuk kurikulum yang sesuai. Sehingga lembaga tidak sekedar didirikan lalu bubar dan mati.

 

Ada banyak factor yang mendukung berjalan dan hidupnya sebuah lembaga Pendidikan Al-Qur’an, salah satu  diantaranya adalah apa rutinitas keseharian Ustadz pendidiknya selain daripada mengajar ngaji. Untuk lebih jelasnya penulis akan menyajikan narasi rutinitas keseharian Ustadz sebagai guru ngaji dan rutinitas lain sebagai masyarakat. Sebab menurut penulis Lembaga Pendidikan Al-Qur’an tidak akan cukup bila Ustadznya Hanya menjadi Ustadz to tanpa ditunjang dengan aktivitas lain yang sifatnya penguatan kapasitas.

 

1. Sebagai Ustadz Pendidik Al-Qur’an (Guru Ngaji) di TPQ Hudal Qur’an

Menjadi seorang Ustadz Pendidik Al-Qur’an di TPQ Hudal Qur’an sejak tahun 2016 sampai sekarang merupakan rutinitas keseharian tentunya tidak lepas dari kondisi geografis (rumah tempat tinggal berada satu lokasi dengan Masjid tempat anak-anak belajar mengaji) adapun waktu belajarnya yaitu sore setelah shalat ashar sampai tiga puluh menit sebelum shalat magrib.

Dalam sepekan santri/santriwati hanya memiliki kesempatan belajar pada hari senin, rabu, kamis, dan sabtu. Sementara hari selasa dan jum’at dipersipkan untu jadwal Majelis Ta’lim. Santri/santriwati dibagi kedalam tiga kelompok. Kelompok 1 untuk iqro’ 1,2,dan 3. Kelompok 2 untuk iqro’ 4 dn 5.  Kelompok 3 untuk Iqro’ 6 dan lanjutan (qur’an besar). Masing-masing Kelompok 1 dibina oleh satu Ustadz yang dilengkapi kartu control hafalan, daftar hadir, dan rapor. Ujian semester mengikuti kalender pendidikan yang berlaku. Setiap tahun dilakukan munaqasyah bagi yang lulus akan diwisudah dan mendapat syahadah/ijazah.

 

2. Sebagai GBPNS di MTs Al-Abrar Panggala

            Selain menjadi Ustadz Pendidik Al-Aqur’an, saya juga terdaftar sebagai Guru Bukan Pegawai Pegawai Negeri Sipil (GBPN)  di MTs Al-Abrar Panggala dimana dalam pendiriannya pada tahun 2018 penulis bertindak sebagai salah satu perintis dan setelah berhasi mendapat izin Operasional pada tahun yang sama tepatnya pada tanggal 29 juni 2018 penulis kemudian diberi amanah oleh Yayasan Al-Abrar sebagai Kepala Madrasah sampai saat ini.

Ustadz Pendidik Al-Qur’an dan GBPN MTs Al-Abrar Panggala bisa berjalan bersama karena waktu belajarya berbeda.

 

 

3. Sebagai Aktivis Desa Taccorong

            Pemuda Desa Taccorong adalah pemuda yang aktif dan umumnya berprofesi sebagai kuli bangunan dan selebihnya karyawan lepas dari beberapa pengusaha dan pertokoan akan tetapi mereka juga memiliki beragam hoby, salah satunya adalah olahraga dan seni sehingga diperlukan wadah untuk berproses dan Karang Taruna adalah Organisasi yang tepat untuk menampung mereka.

Untuk memuluskan semua agenda baik TPQ Hudal Qur’an, Madrasah, bahkan Majelis Talim, maka anak muda harus dirangkul dan dibina. Dan Alhamdulillah penulis terpilih sebagai ketua Karang Taruna Harapan Baru Desa Taccorong periode 2021-2024. Terbukti Peringatan Hut RI ke 76 diselenggarakan dalam satu tempat dan melibatkan semua elemen masyarakat atas kolaborasi tiga organisai (TPQ, MTs, MT. Siamasei, dan Karang Taruna Harapan Baru Taccorong)       

 

4. Sebagai Blogger dan Creator https://www.tahmiltaha.com, Tahmiltaha Channel Yotube

            Saat ini kita berada di era revolusi industri 4.0 dan sebentar lagi akan menuju 5.0 hampir semua aktivitas yang sifatnya offline akan merambah ke online, olehnya itu penulis juga menyiapkan waktu diantara kesibukan sebagai Ustadz Pendidik Al-Qur’an, GBPNS, Aktivis Desa,  sebagai penulis lepas di internet termasuk creator youtub dan fanfage di facebook. Hal ini bertujuan agar penulis bisa menjadi penyuplai tulisan dan informasi di google dan youtube terhadap apa yang dibutuhkan oleh pengguna internet di Dunia.

 

Demikian secuil tulisan yang berisi rutinitas Ustad Pendidik Al-Qur’an sebagai Pendidik Al-Qur’an dan sebagai masyarakat. Kami menyadari bahwa dalam penyusunannya, pemilihan diksi katanya masih jauh dari kata sempurna, namun harapan penulis semoga didalamnya ada kebaikan. Wallhu A’lam Bisassawab.

 

 

Panggala, 1 November 2021

 

Penulis

 

 

 

Tahmil, S.Pd.I

1 Response to "Contoh Narasi Rutinitas Keseharian Sebagai Pendidik Al-Qur'an dan Sebagai Masyarakat"

  1. era revolusi industri 4.0 dan menuju 5.0 semua informasi begitu mudah dan cepat diakses

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel