Dies natalis dan asal usulnya




Assalamu Alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat Pagi dan salam sejahtera buat kita semuanya.

Kali ini admin akan membagikan sebuah tulisan tentang  "Kata Natal/Natalis"  mungkin tak asing bagi setiap orang khususnya yang beragama Nasrani. Bagi orang yang beragama Kristen, Natal selalu dirayakan pada 25 Desember.

Namun, apakah ada yang tahu kata Natal berasal dari mana? Menurut orang Portugis, Natal berasal dari bahasa Latin "Natalis", lengkapnya "Dies Natalis" yang berarti Hari Lahir.

Masyarakat pra Kristiani dalam kekaisaran Romawi jaman dahulu menggunakan istilah ini untuk memperingati kelahiran Dewa Surya, lengkapnya "dies natalis solis invicti". Yang berarti "hari kelahiran matahari yang tak terkalahkan".

Pengertian ini dihubungkan pula dengan penyembahan kaisar sebagai Dewa Matahari. Kaisar (abad ke-3) menetapkan perayaannya pada 25 Desember, demi kehormatannya sendiri sebagai 'Tuhan'.

Hari itu kemudian "dikristenisasi" sebagai "dies natalis" Yesus Kristus sebagai Matahari Kebenaran, Terang Dunia yang sebenarnya, Raja Alam Semesta, Tuhan yang sanggup turun dari takhta-Nya.


Sementara, kata Christmas (Hari Natal) dimaknai berasal dari kata Cristes maesse, frase dalam Bahasa Inggris yang berarti Mass of Christ (Misa Kristus). Kadang-kadang kata Christmas disingkat menjadi Xmas.


Tradisi ini diawali oleh Gereja Kristen terdahulu. Dalam bahasa Yunani, X adalah kata pertama dalam nama Kristus (Yesus). Huruf ini sering digunakan sebagai simbol suci.


Natal adalah hari raya umat Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Tidak ada yang tahu tanggal berapa tepatnya hari lahir Kristus, namun kebanyakan orang Kristen memperingati Hari Natal pada tanggal 25 Desember.


Pada hari itu, banyak yang pergi ke gereja untuk mengikuti perayaan keagamaan khusus. Selama masa Natal, mereka bertukar kado dan menghiasi rumah mereka dengan daun holly, mistletoe, dan pohon Natal.


Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir). Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5 atau 6 Januari; ada pula pada bulan Desember.


Perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5. Ada berbagai perayaan keagamaan dalam masyarakat non-Kristen pada bulan Desember.


Dewasa ini umum diterima bahwa perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah penerimaan ke dalam gereja tradisi perayaan non-Kristen terhadap (dewa) matahari: Solar Invicti (Surya tak Terkalahkan), dengan menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Sang Surya Agung itu sesuai berita Alkitab (lihat Maleakhi 4:2; Lukas 1:78; Kidung Agung 6:10).

Nah, demikianlah sedikit ulasan Dies Natalis semoga menambah referensi kita.

Artikel ini sebelumnya sudah terbit di nasional.sondonews.com

0 Response to "Dies natalis dan asal usulnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel