Nasib Sang Rebung di pinggir jalan

Rebung adalah tunas bambu yang tumbuh saat awal musim hujan tiba, cara tumbuhnya pun bersamaan dalam satu rumpun.

Nasib Sang Rebung di pinggir jalan

Rebung di saat masih muda banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan sayuran, lagian sayuran daun dicampur dengan rebung menambah nikmatnya sebuah sayuran, namun tahuka kita bagaimana nasib rebung bila hidupnya di pinggir jalan setapak?

Admin rasa belum ada yang prihantin dalam hal ini, apa juga untungnya, Corona saja penduduk dunia masih disibukkan hingga saat ini.

Iya, bagi sebahagian orang mungkin tak ada waktu untuk memikirkannya akan tetapi di dusun Baji Areng Desa Bukit Harapan dimana salah satu Desa di Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba ini menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan oleh pemilik Bambu. Pertanyaannya kenapa?

Jawabnya tentu adalah:
1. Rebung bila tumbuh,maka akan menjadi Bambu.
2. Kalau sudah jadi Bambu, maka ada banyak kegunaan yang dipersiapkan untuk pemiliknya. Dijualkah, diolahkah, dan lain sebagainya.
Nah kenyataannya nasib si rebung malang kalau tumbunya di pinggir jalan, biasanya ada orang lewat, dicopotnya lalu dibawa pulang buat sayur,ada sapi, kuda dan ternak masyarakat lewat lihat rebung malang eh disambarnya lagi.

Bagaimana rebung malang akan menjadi Bambu kalau begini kondisinya.
Jadi para pembaca yang Budiman, hargaialah sebatang rebung bila melihatnya di pinggir jalan. Biarkanlah iya hidup untuk menjadi sebatang bambu untuk memenuhi hajat tuanya.

Panjat cengkeh butuh bambu, bangun rumah butuh bambu, bikin jembatan butuh bambu, buat pagar dari bambu, mau kawin nyari bambu, ada hajatan butuh bambu, kerja empang perlu bambu, hampir semua kebutuhan masyarakat khususnya di Bulukumba butuh bambu.
GST Suka Mempelajari hal baru, menulis, dan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan Dunia Teknologi

0 Response to "Nasib Sang Rebung di pinggir jalan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel