Sederhana, Tersimpan Hati Mulia dan Kedermawanan. Kisah Penyumbang Tanpa Identitas

Kisah Inspiratif dari Masjid Maqamu Ibrahim Panggala

Suasana pagi di MTs Al-Abrar Panggala begitu tenang. Semilir angin sepoi-sepoi membawa kesejukan setelah hujan semalam. Namun, ada satu peristiwa yang membuat haru pengurus Masjid Maqamu Ibrahim Panggala. Saat sedang bertugas, beliau didatangi seorang jamaah yang membawa kabar gembira.

Dengan wajah berseri, jamaah tersebut menyampaikan bahwa ia mendengar masjid membutuhkan dana untuk pemasangan kaca jendela. Tanpa ragu, ia menyerahkan sumbangan sebesar Rp3.500.000,-. Yang lebih mengejutkan, jamaah tersebut meminta agar identitasnya dirahasiakan. Penampilannya yang sederhana tidak mencerminkan sosok dermawan yang baru saja menyumbang sejumlah uang yang cukup signifikan.

Harapan Mulia untuk Masjid Maqamu Ibrahim Panggala

Sebelum berpamitan, jamaah tersebut menyampaikan harapannya agar Masjid Maqamu Ibrahim Panggala dapat menjadi tempat ibadah yang nyaman bagi seluruh umat. Ia berharap, dengan adanya sumbangan tersebut, masjid dapat semakin indah dan menjadi pusat kegiatan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sumbangan Mendukung Program Pemasangan AC

Masjid Maqamu Ibrahim Panggala saat ini sedang melaksanakan program pemasangan enam unit AC untuk meningkatkan kenyamanan para jamaah saat beribadah. Hingga saat ini, baru tiga unit AC yang telah terpasang. Ketua pengurus masjid, Wahyuddin, merasa sangat terbantu dengan sumbangan yang baru saja diterima. "Sumbangan ini sangat berarti bagi kami. Dana ini akan kami gunakan untuk melanjutkan program pemasangan AC yang sedang berjalan. Kami berharap, dengan semakin lengkapnya fasilitas di masjid, akan semakin banyak jamaah yang merasa nyaman beribadah di sini," ungkap Wahyuddin.

Pesan Moral yang Mendalam

Kisah ini membawa kita pada beberapa pesan berharga:

Kebaikan Tidak Pandang Rupa: Penampilan seseorang tidak selalu menjadi tolok ukur kebaikan hati. Terkadang, orang yang sederhana justru memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama.


Keikhlasan adalah Kunci Utama: Jamaah tersebut memilih untuk beramal secara rahasia, menunjukkan bahwa ia ikhlas dalam berbuat baik tanpa mengharapkan pujian atau balasan.


Gotong Royong Membangun Masjid: Kisah ini juga menjadi bukti nyata bahwa semangat gotong royong dalam membangun rumah ibadah masih sangat tinggi di tengah masyarakat.


Mari Belajar dari Kisah Ini

Kisah seorang jamaah yang dermawan ini mengajak kita untuk merenung. Betapa pentingnya memiliki hati yang tulus dan selalu siap membantu sesama. Meskipun kita tidak memiliki banyak harta, namun niat baik dan tindakan nyata yang kita lakukan akan sangat berarti bagi orang lain.

Mari kita jadikan kisah ini sebagai inspirasi untuk:

Lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.

Aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial.

Menanamkan nilai-nilai kebaikan pada generasi muda.


Sumbangan Rp3.500.000,- yang diberikan oleh jamaah tersebut tidak hanya membantu pembangunan fisik masjid, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk ikut berpartisipasi. Semoga kisah ini menjadi berkah bagi kita semua

0 Response to "Sederhana, Tersimpan Hati Mulia dan Kedermawanan. Kisah Penyumbang Tanpa Identitas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel